Kamis, 25 Agustus 2011

Indahnya rumah Allah

Masjidil Haram, Mekkah

Masjid Biru di Turki

Masjid Biru Afghanistan

Masjid Sultan Ahmet Instanbul

Masjid Feodosia - Ukraina

 Masjid Mohamed Ali Basha dibangun pada awal abad 19 di the Cairo Citadel

Masjid Kuno Cairo

Masjid Goharshad-Mashhad Iran

Masjid Biru atau "Gyok Jami", masjid yang terdapat di Yerevan, Armenia.Dibangun pada tahun 1766 pada masa Hussein Ali (Khan wilayah Erivan) sehingga dikenal pula dengan sebutan Masjid Hussein Ali. 

Masjid Auburn Gallipoli di Auburn, New South Wales, Australia.
Dibangun pertama kali  pada 3 November 1979. Selesai dibangun dan diresmikan pada 28 November 1999

Masjid Jami Ul-Alfar Colombo -  Sri Lanka 

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Bandar Seri Begawan-Brunei Darussalam

Masjid Hassan II, Casablanca-Maroko selesai tahun 1993

Masjid Imam, Isfahan , Iran

Grand Mosque, Rome, Italy

Port of Spain, Trinidad, Trinidad and Tobago




Dinamika Islam di Jerman

Islam sudah sejak lama dikenal di Jerman. Banyak yang berpendapat bahwa pada akhir abad ke-17,  sedikit demi sedikit warga negara Jerman mulai mengenal Islam dan menunjukkan ketertarikannya untuk memeluk agama Nabi Muhammad SAW ini. Ketika itu, bangsa Turki yang mayoritas penduduknya muslim mulai memasuki kawasan Jerman guna melawan kolonialisme Barat, lalu mereka menetap hingga memiliki keturunan di sana. Selain faktor tersebut, bangkitnya Industri di Jerman membuat banyak dari warga muslim yang berasal dari Turki dan Timur Tengah melakukan imigrasi untuk mencari ladang pekerjaan di Eropa, termasuk di Jerman.
Sebenarnya perkenalan Jerman dengan Islam dapat ditarik ke rentang masa lebih jauh, yaitu mulai dari kemunculan kekhalifahan Islam di Spanyol yang bisa disebut sebagai masa kejayaan dan kekuasaan Islam di belantika negara-negara Eropa pada saat itu. Kejayaan Islam di Spanyol kala itu memang terbukti dengan menguasai aspek politik, ekonomi, budaya, dan ilmu pengetahuan yang jauh melampaui negara-negara Eropa lainnya.
Perang Salib juga dapat dikatakan sebagai momentum penting pengenalan Islam ke Jerman. Karena peperangan yang terjadi melibatkan beberapa bangsa Eropa, terutama Perancis, Jerman dan Inggris melawan pasukan muslim. Berakhirnya Perang Salib memberi dampak positif tersendiri bagi Jerman dengan terbangunnya toleransi antar agama dan kebudayaan. Lambat laun, warga Eropa semakin dekat dengan tradisi dan ajaran Islam melalui tingkah laku dan pola fikir warga muslim di sana.
Dalam perkembangannya di masa kini, Jerman kerap disebut sebagai salah satu negara Eropa yang memiliki penduduk muslim dengan jumlah terbesar, yaitu sekitar 3,7 juta jiwa. Saat ini Islam telah diperhitungkan sebagai agama yang diakui oleh pemerintah negara-negara Eropa, termasuk Jerman, dan menjadi agama terbesar kedua di sana. Seorang direktur perguruan tinggi Islam, Salim Abdullah mengungkap fakta yang mencengangkan belakangan ini, “Delapan belas ribu warga asli Jerman telah masuk Islam.”
Uniknya, salah satu penyebab banyaknya warga negara Jerman yang masuk Islam adalah karena faktor tekanan, penodaan yang sering ditujukan pada kaum muslimin yang tinggal di Barat. Tidak sedikit dari mereka yang dulu kerap menfitnah atau mengejek Islam dengan berbagai tuduhan, pada akhirnya justru mendapatkan hidayah melalui kejelasan dan kejujuran Islam dalam mengungkap kebenaran. Al-Qur’an yang dulu dianggap sebagai kebohongan semata, ternyata terbukti mampu mengalahkan kedangkalan akal fikiran dan hadir dengan segudang fakta masa lalu dan beragam solusi permasalahan umat manusia untuk sepanjang masa.  
Sebut saja, Hendrik Bruder, seorang penulis sekaligus wartawan kelahiran asli Jerman yang sebelumnya dikenal selalu memojokkan Islam. Tanpa diduga tiba-tiba ia diketahui telah masuk Islam secara mendadak dan lantas memberikan pernyataan terbuka kepada masyarakat tentang statusnya yang telah menjadi muslim. Semua terjadi setelah dirinya melakukan interaksi dan diskusi intensif dengan seorang Imam Masjid Ridha di Nicola. Hendrik Bruder mengaku, “Saya tidak meninggalkan agama, saya justeru kembali pada hakikat agama yang benar, yaitu Islam. Karena Islam agama yang sesuai fitrah, dimana semua anak manusia telah dilahirkan dalam kondisi demikian.”
Demikianlah, kemuliaan ajaran Islam terpancar dan datang melalui lubuk nurani setiap orang yang telah dianugerahkan hidayah Islam, meski dahulunya mereka adalah musuh-musuh besar yang menentang ajaran agama yang dibawa Muhammad SAW. “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS Ali Imran: 54).
Perkembangan dakwah Islam di Jerman juga diwarnai dengan serangkaian pergerakan keagamaan di masjid-masjid yang tumbuh subur di sana. Dengan demikian, fungsi masjid tidak terfokus pada kegiatan ibadah ritual saja, melainkan juga mencakup kegiatan pendidikan, pengajaran, pernikahan, pertemuan sosial keagamaan dan juga sebagai pusat bisnis. Tradisi pengembangan masjid sebagai sarana multi fungsi ini diadopsi dari masyarakat muslim sejak awal kemunculan Islam di dunia. Pendirian masjid-masjid di Jerman telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan sehingga jumlahnya sampai saat ini sekitar 2000 masjid, meski sebelumnya mengalami berbagai tantangan bahkan kecaman dari pemerintahan setempat.

Semarak Ramadhan di Jerman
Ramadhan bagi warga negara Jerman bukanlah suatu hal yang asing. Warga negara Jerman yang muslim menyambut kedatangan bulan suci ini dengan penuh suka cita. Semua terbukti dengan adanya serangkaian kegiatan komunitas muslim dari warga negara asing seperti muslim Turki, yang ikut meramaikan Ramadhan dengan menyajikan makanan untuk berbuka puasa di beberapa restoran bagi kaum muslimin di Jerman. Selain itu, beberapa kedutaan besar negara yang mayoritas penduduknya muslim, termasuk KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) pun juga melakukan hal yang sama. Serangkaian acara buka puasa bersama, sholat tarawih dan ceramah singkat di bulan Ramadhan telah disusun dan dijadikan agenda tahunan KBRI di setiap bulan Ramadhan. Sasaran terbesarnya adalah masyarakat dan para pelajar Indonesia yang melanjutkan studi di sana.
Ramadhan di Jerman memang selalu berwarna nan indah, tetapi tidak demikian bagi sebagian orang yang belum terbiasa menjalankannya di musim panas. Saat musim panas, diperkirakan kaum muslimin akan menjalankan puasa mulai dari jam 03.00 pagi hingga jam 10.30 malam. Jangka waktu berpuasa yang panjang inilah yang akhirnya banyak dijadikan alasan oleh sebagian warga asing disana untuk dapat kembali ke tanah air mereka masing-masing. Alasannya karena mereka merasa keberatan dan tidak terbiasa menjalankan puasa Ramadhan selama itu.
Jerman memang bukan negara yang mayoritas penduduknya muslim. Dengan demikian, kehadiran Ramadhan di negara tersebut tidak bisa dijadikan ajang pendekatan diri kepada Allah sepenuhnya. Semua aktifitas dan tradisi yang biasa dilakukan di luar bulan Ramadhan juga akan tetap berlanjut di bulan tersebut. Mereka yang sudah terbiasa berpakaian seksi atau melakukan hal-hal yang dilarang dalam ajaran Islam, tetap berjalan dan terjadi seperti biasanya. Berbeda dengan negara yang mayoritas penduduknya muslim yang setidaknya lebih menghormati kehadiran Ramadhan dan mengurangi kebiasaan buruk yang dilakukan di bulan-bulan sebelumnya. Hal inilah yang juga kerap dianggap sebagai salah satu godaan terbesar masyarakat muslim Indonesia yang ada disana.
Saat ini sudah lebih dari 18.000 warga asli jerman telah menganut agama Islam. Dengan presentasi yang terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2006 ribuan warga Jerman dikabarkan telah memeluk agama Nabi Muhammad SAW ini, sedangkan pada tahun 2007 sudah terhitung seribu orang masuk Islam, demikian diakui oleh Menteri Dalam Negeri Jerman.  (EDITHYA/MG)

Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam

Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam
di DUNIA
(mulai th 570 M - sekarang)

Dinamika Islam mulai dari periode awal kemunculannya sampai sekarang, telah tercatat dalam sejarah dunia. Berbagai peristiwa penting yang terjadi memberi warna bagi perkembangan kehidupan umat, khususnya dalam syiar Islam.
Tahun 570 M
Nabi Muhammad SAW lahir di Mekah, sebuah kota yang amat penting dan terkenal di Semenanjung Arabia pada masa itu. Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim, kabilah yang paling mulia dalam suku Quraisy yang mendominasi masyarakat Arab. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama "Tahun Gajah", karena bertepatan dengan datangnya pasukan gajah yang dipimpin Abrahah (gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) menyerbu Mekah untuk menghancurkan Ka'bah dan memindahkan pusat kegamaan ini ke negerinya.
Tahun 611 M
Menjelang usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Pada 17 Ramadhan 11 SH/6 Agustus 611, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama dari Allag SWT kepada Muhammad: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan ..." (QS. 96:1-5). Dengan turunnya wahyu pertama itu, Muhammad SAW dipilih Allah SWT sebagai rasul.
Tahun 615 M
Hijrah Pertama. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mendapat banyak rintangan dari penduduk dan penguasa Mekah. Kekejaman yang dilakukan terhadap kaum muslimin itu mendorong Nabi Muhammad SAW untuk mengungsikan para sahabatnya ke luar mekah. dengan pertimbangan yang mendalam, pada tahun kelima kerasulannya, Nabi Muhammad SAW menetapkan Abessinia (Ethiopia) sebagai negeri tempat berhijrah.
Tahun 620 M
Pada tahun ke-10 kenabiannya, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa Isra Mi'raj. Isra adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam (Mekah) ke Masjidilaksa (Yerusalem), sedangkan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidilaksa ke Sidratulmuntaha di langit ke tujuh. Isra Mi'raj terjadi secara bersambung dalam satu malam dengan ditemani Malaikat Jibril. Inti Isra Mi'raj adalah perintah salat yang diterima Nabi SAW di Sidratulmuntaha. Sebagai ulama berpendapat bahwa yang melakukan Isra Mi'raj adalah roh Nabi SAW, bukan jasadnya. Sebagaian lainnya berpendapat Isra Mi'raj dilakukan dengan jasad dan rohnya, bukan dalam mimpi.
Tahun 622 M
Karena perlakukan kaum Quraisy semakin kejam terhadap kaum muslimin di Mekah, maka Nabi SAW segera memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib (yang kemudian disebut Madinaturrasul). Setelah Nabi SAW tiba dan diterima penduduk Madinah, Nabi SAW menjadi pemimpin kota itu. Ia meletakkan dasar-dasar kehidupan yang kokoh, antara lain dengan menetapkan Piagam Madinah bagi pembentukan suatu masyarakat baru yang biasa disebut "negara Madinah". Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam semakin bertambah kuat
Tahun 622 M
Tahun Hijriah, awal zaman Islam. Awal tarikh Hijrah terhitung sejak Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada 622 M. Penetapan tahun Hijriah ditentukan belakang oleh Khalifah Umar pada 17 H/638 M dengan mendengar usulan para sahabat. Dari berbagai usulan yang muncul, Umar menerima usulan Ali bin Abi Thalib yang mengangkat peristiwa hijrah Nabi SAW dari Mekan ke Madinah sebagai awal tahun Islam. Alasannya, hijrah merupakan titik pemisah antara masa Mekah dan masa Madinah, dan merupakan momentum terbesar perjuangan Nabi SAW dalam menyebarkan Islam
Tahun 624 M
Puncak pertikaian antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy ditandai dengan perang pada 17 Ramadhan 2 H/624 M yang terjadi di Wadi Badar, 125 km selatan Madinah. Perang ini dikenal dengan nama Perang Badar.
Tahun 625 M
Perang meletus di Bukit Uhud dan disebut Perang Uhud. Perang ini disebabkan keinginan balas dendam kaum musyrikin Quraisy Mekah yang kalah dalam Perang Badar. Awalnya pasukan muslim berhasil membuat tentara Quraisy mundur, namun karena kelalaian pasukan muslim, terjadi serangan balik yang membuat pasukan Islam terjepit sehingga Hamzah bin Abdul Muthalib yang dijuluki "Singa Allah" terbunuh.
Tahun 627 M
Perang Khandaq atau Perang Azhab (ahzab, sekutu) terjadi pada bulan Syawal 5 H/627 M. Ini perang antara kaum muslim dan orang Yahudi yang bersekutu dengan kaum Quraisy dan suku lainnya untuk memerangi Nabi SAW beserta pengikutnya. Perang ini disebut Perang Khandaq (khandaq : parit) karena berkaitan dengan strategi kaum muslim yang menggali parit pertahanan di dataran barat laut kota Madinah untuk menghambat gerak maju musuh.
Tahun 628 M
Pada bulan Zulkaidah 6 H (628 M), kaum muslim dan musyrikin Mekah membuat Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini dibuat berkaitan dengan larangan terhadap rombongan Nabi SAW memasuki kota Mekah untuk berziarah (haji) oleh kaum Quraisy yang menyangka akan diserang. Setelah saling mengirim utusan, akhirnya kaum Quraisy mengutus Suhayl bin Amr untuk menemui Nabi SAW dan membuat perjanjian damai. Kalimat perjanjian ditulis Ali bin Abi Thalib atas perintah Nabi SAW
Tahun 630 M
Penaklukan kota Mekah (Fath Al -Makkah) dan pembersihan berhala-hala di sekeliling Ka'bah. Kaum Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslimin. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW bersama 10.000 orang tentara bertolak ke Mekah. Kecuali mendapat perlawanan kecil dari kaum Ikrimah dan Safwan, Nabi Muhammad SAW tidak mengalami kesukaran memasuki kota Mekah. Pasukan Islam memasuki kota Mekah tanpa kekerasan. Seluruh berhala di sekeliling Ka'bah di Mekah dihancurkan. Sejak penaklukan itu Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW.
Tahun 632 M
Pada 10 H, Nabi Muhammad SAW menunaikan ibadah haji terakhir (haji wadak) bersama sekitar 100.000 pengikutnya. Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wadak, Nabi SAW menderita sakit. Pada 13 Rabiulawal 11 H/8 Juni 632 M, Nabi Muhammad SAW wafat.
Tahun 633-642 M
Setelah kedudukan Islam di Mekah semakin kuat, Islam mulai membentangkan sayapnya. Dengan cepat Islam berkembang ke Persia, Suriah, Palestina dan Mesir. Pada 641 kaum muslim Arab menguasai Mesir, lalu menaklukan seluruh Afrika Utara.
Tahun 650 M
Atas usul Umar bin Khattab, pada masa kekhalifahan Abu Bakar, tulisan Al-Qur'an yang berserakan muulai dikumpulkan dan disatukan. Abu Bakar menugaskan Zaid bin Sabit untuk mengumpulkan dan menyusun Al-Qur'an ke dalam satu mushaf, yang kemudian dikenal sebagai Mushaf Usmani (Usman bin Affan)
Tahun 661 M
Setelah masa Al-Khulafa 'ar-Rasyidun, Mu'awiyah yang berasal dari Bani Umayah mendirikan Dinasti Umayah, di Suriah.
Tahun 711 M
Pasukan muslim Umayah yang berada di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad berhasil menaklukan Spanyol Selatan. Ini merupakan awal penaklukan Andalusia.
Tahun 712 M
Islam mulai memasuki Asia Tengah, antara lain Bukhara dan Samarkand
Tahun 750 M
Khalifah terakhir Umayah Damascus (Suriah), Marwan II (744-750), kalah dalam pertempuran di Sungai Zab. Peristiwa ini sekaligus menandai berakhirnya Dinasti Umayah dan berdirinya Dinasti Abbasiyah dengan Abu Abbas as-Saffah sebagai khalifah pertamanya
Tahun 751 M
Peperangan Atlakh di Talas (kini masuk dalam wilayah Kirghistan). Pasukan muslim mengalahkan tentara Cina dan mulai mengenal kertas dari tawanan perang Cina.
Tahun 756 M
Setelah kekuasaan Umayah di Damascus berakhir (750 M), satu-satunya anggora keluarga Bani Umayah yang tersisa, Abdurrahman, berhasil meloloskan diri dan menyeberang ke Spanyol. Di sana ia membangun Dinasti Umayah yang baru dengan pusat kekuasaan di Cordoba.
Tahun 762 M
Al-Mansur, penguasa Abbasiyah kedua, memindahkan ibukota Abbasiyah dari Hasyimiyah ke Baghdad, dan menjadikannya pusat kebudayaan sarta perdagangan dunia Islam.
Tahun 800 M
Setelah semakin luas hubungan dunia Islam dengan dunia luar, para saudagar muslim mulai berdagang ke negeri Cina.
Tahun 827 M
Awal penaklukan Sicilia oleh pasukan muslim
Tahun 830 M
Baitulhikmah, sebuah lembaga ilmu pengetahuan dan pusat penerjemahaan karya Yunani ke bahasa Arab, didirikan di Baghdad oleh Khalifah al-Ma'mum
Tahun 868 M
Dinasti Tulun berdiri di Mesir
Tahun 870 M
Penaklukan Malta oleh pasukan muslim.
Tahun 909 M
Dinasti Fatimiyah yang beraliran Syiah Ismailiyah berdiri di Afrika Utara dan Mesir. Dinasti ini melepaskan diri dari Abbasiyah di Baghdad.
Tahun 912-961 M
Di bawah kekuasaan Islam, Cordoba menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan di Eropa
Tahun 970 M
Penguasa Fatimiyah mendirikan Masjid Al Azhar di Cairo. Pada mulanya, al-Azhar hanya berfungsi sebagai jami (masjid besar) tetapi kemudian menjadi jami'ah (universitas). Universitas al-Azhar tercatat sebagai universitas tertua di dunia.
Tahun 1096-1099 M
Permulaan Perang Salin I (periode penaklukan). Perang Salib adalah perang keagamaan antara umat Kristen Eropa dan umat Islam Asia. Perang ini terjadi karena reaksi umat Kristen terhadap umat Islam yang dianggap menyerang dan menduduki kota-kota penting serta tempat suci umat Kristen. Selain melibatkan pasukan dengan jumlah sangat besar dan kedua belah pihak, Perang Salib juga mengikutsertakan sejumlah pemimpin umat. Pasukan Salib pertama dapat dikalahkan pasukan Dinasti Seljuk. Penyerangan pasukan salib berikutnya yang dipimpin Godfrey of Bouillon berhasil menduduki Yerusalem pada tahun 1099.
Tahun 1144-1192 M
Perang Salib II (periode reaksi umat Islam). Pasukan muslim yang dipimpin Imanuddin Zangi, Gubernur Mosul, berhasil merebut Allepo dan Edessa (1144). Setelah Imanuddin wafat, kepemimpinannya digantikan oleh putranya Nuruddin Zangi, yang berhasil menguasai Damascus (1147), Antiokia (1149) dan Mesir (1169)
Tahun 1171-1773 M
Sultan Salahudin al-Ayyubi (Saladin) mengambil alih kekuasaan atas Mesir. Ini merupakan kekuasaan Dinasti Ayubiyah dan sekaligus menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Fatimiyah.
Tahun 1187 M
Sultan Salahudin al-Ayyubi mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Hattin (di sebelah barat Danau Tiberias, timur laut Yarusalem) dan berhasil merebut kekuasaan atas kota Yarusalem dan membebaskan Palestina secara keseluruhan.
Tahun 1189-1192 M
Perang Salib III. Pasukan Salib di bawah pimpinan Philip II dan Richard I merbut Acre (Yarusalem). Sultan Salahudin mengadakan gencatan senjata dan perjanjian damai dengan Richard I.
Tahun 1202-1204 M
Perang Salib IV. Constantinopel dikuasai oleh Baldwin. Ia menjadi raja Roma-Latin pertama di kota tersebut.
Tahun 1206 M
Pasukan Islam merebut Delhi. Kesultanan Delhi berdiri (1206-1555) sebagai kerajaan Islam pertama di India Utara, dengan rajanya Qutbuddin Aibak dari Dinasti Mamluk India
Tahun 1217-1221 M
Perang Salib V. Pasukan muslim merebut kembali kota Damiette di Mesir (1221), setelah sebelumnya dikuasai pasukan Salib.
Tahun 1228-1229 M
Perang Salilb VI. Pasukan Salib di bawah pimpinan Frederik II menduduki kembali Yarusalem
Tahun 1250 M
Dinasti Mamluk Mesir berdiri, dengan Izzuddin Aibak (1250-1257) sebagai sultan pertamanya
Tahun 1258 M
Kehancuran Abbasiyah disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi antara lain persaingan yang tidak sehat di antaranya beberapa bangsa yang terhimpun di dalamnya, terutama Arab, Persia dan Turki; konflik aliran pemikiran Islam yang sering menyebabkan pertumbahan darah; munculnya dinasti-dinasti kecil yang ingin memerdekakan diri dari kekuasaan pusat Abbasiyah di Baghdad; dan kemerosotan di bidang perekonomian sebagai akibat dari kemunduran di bidang politik. Adapun faktor eksternal adalah Perang Salib yang terjadi dalam beberapa gelombang serta hadirnya tentara Mongol di bawah Hulagu Khan yang membumihanguskan kota Baghdad.
Tahun 1270 M
Pasukan Salib di bawah pimpinan Ludwig merebut Tunis. Banyak tentara Salib menjadi korban karena diserang penyakit pes, termasuk Ludwig sendiri. Lalu, kota demi kota dapat kembali direbut dan dikuasai oleh pasukan Islam.
Tahun 1291 M
Perang Salib berakhir (periode kehancuran pasukan Salib). Dalam Perang Salib periode ini muncul seorang pahlawan wanita Islam, Syajar ad-Durr. Ia berhasil mengalahkan pasukan Salib dan menangkap Raja Louis IX, namun membebaskan raja Perancis tersebut serta mengizinkannya kembali ke negaranya. Bangsa Turki kembali menguasai Acre (Yerusalem). Kekuatan pasukan Salib terakhir jatuh ke tangan pasukan Mamluk.
Tahun 1300 M
Dinasti Usmani didirikan di Turki. Dinasti Usmani didirikan oleh Usman, putra Atogrol dari kabilah Oghus di daerah Mongol
Tahun 1420-1437 M
Observatorium Ulugh Beg didirikan di Samarkand. Observatorium ini merupakan observatorium terbaik dan termegah dalam dunia Islam dan banyak digunakan para ilmuwan pada masa itu.
Tahun 1453 M
Pasukan Usmani berhasil merebut kota Constantinopel dari tangan penguasa Bizantium. Ini merupakan akhir kekaisaran Bizantium Constantinopel kemudian menjadi ibukota kerajaan Usmani dan pusat spiritual baru dunia Islam.
Tahun 1492 M
Granada, kerajaan muslim terakhir di Spanyol, jatuh ke tangan para raja Katolik, Ferdinand dari Aragon dan Isabella dari Gastille
Tahun 1526 M
Dinasti Mughal berdiri. Dinasti ini didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530), salah seorang keturunan Timur Lenk dari kelompok etnik Mongol (keturunan Jengiz Khan yang telah masuk Islam)
Tahun 1609-1614 M
Setelah kekuasaan Islam di Spanyol hilang, kaum muslim Spanyol (Moriscos) diusir dari Spanyol
Tahun 1746 M
Muhammad bin Abdul Wahhab memperkenalkan paham Wahabi di Semenanjung Arabia. Paham ini menegaskan agar kaum muslimin kembali ke sumber ajaran Islam yang murni seperti yang termuat dalam Al-Qur'an dan sunah Nabi Muhammad SAW
Tahun 1821 M
Terjadi pemberontakan muslim Cina di daerah Sinkiang, Cina
Tahun 1838-1897 M
Jamaluddin al-Afghani mencetuskan paham pan-Islamisme (persatuan negara-negara Islam)
Tahun 1858 M
Dinasti Mughal di India berakhir. Setelah kedatangan Inggris, Kesultanan Mughal berada di bawah pengaruh Inggris. Penguasa Mughal berusaha melepaskan diri dari penjajahan Inggirs, namun mengalami kegagalan. Akhirnya \, raja Mughal berakhir, Bahadur II (1837-1858), diusir Inggris dari istananya
Tahun 1905 M
Awal gerakan Salafiyah, yaitu gerakan yang berupaya mengungkapkan kembali doktrin Islam atau kembali ke kitab suci. Gerakan Salafiyah disebut juga "Gerakan Reformasi" karena mengadakan pembaruan keagamaan dan reformasi moral.
Tahun 1922 M
Kerajaan Usmani Turki runtuh. Dalam usaha menjatuhkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II (1876-1922), kelompok militer membentuk komite rahasia untuk menggulingkan sultan, seperti Komite Perkumpulan Persatuan dan Kemajuan. Salah seorang pemimpinnya adalah Mustafa Kemal Ataturk. Setelah kekuasaan sultan runtuh, Turki menjadi republik (1923) dengan Mustafa Kemal Ataturk sebagai presiden pertama.
Tahun 1926 M
Al-Mu'tamar al-'Alam al-Islami (World Islamic Congress) melahirkan organisasi Islam internasional pertama di Mekah, yaitu Rabitah al-'Alam al-Islami (Liga Dunia Islam)
Tahun 1941 M
Abu A'la al-Maududi mendirikan gerakan Jamaah Islam di Lahore, India. Organisasi ini bertujuan melaksanakan islamisasi di berbagai segi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat India.
Tahun 1947 M
Ide pembentukan negara Pakistan, yang bermula dari gagasan Ahmad Khan dan dicetuskan oleh Muhammad Iqbal, akhirnya diwujudkan oleh Muhammad Ali Jinnah. Setelah pihak Inggris menyerahkan kedaulatan kepada Pakistan pada tanggal 14 Agustus 197, berdirilah negara Islam Pakistan
Tahun 1955 M
Kongres Pemuda Islam Sedunia (Internasional Asembly of Muslim Youth [IAMY]) berlangsung di Karachi, India
Tahun 1965 M
Malcolm X, seorang tokoh muslim dan pejuang hak asasi manusia di AS yang pernah memimpin gerakan Black Muslim, terbunuh. Malcolm X berhasil menarik orang kulit hitam mengikuti gerakan ini melalui pidato dan tulisannya
Tahun 1967 M
Perang Arab-Israel ("Perang Enam Hari") meletus. Perang ini pecah karena masalah Palestin. Sejak negara Israel didirikan, bangsa Palestina merasa terjajah dan terusir dari tanah air mereka. Negara-negara Arab (Timur Tengah) merasa turut berkepentingan dengan masalah Palestina ini karena Masjidilaksa terdapat di Yerusalem, Palestina salah satu situs suci kaum muslimin.
Tahun 1969 M
Pembakaran Masjidilaksa oleh Israel pada 21 Agustus 1969 menggemparkan umat Islam sedunia. Negara anggota Liga Arab mengadakan pertemuan darurat dan menghasilkan keputusan untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Islam secepatnya. KTT pertama diselenggarakan di Rabat, Maroko, pada 22-25 September 1969. Pada KTT inilah Organisasi Konferensi Islam (OKI) dibentuk, tepatnya pada 25 September 1969.
Tahun 1979 M
Abdus Salam, ilmuwan muslim pertama meraih hadiah Nobel dalam bidang fisika, berkat temuan teorinya tentang "medan terpadu".
Tahun 1979 M
Revolusi Islam Iran digerakkan dan dipimpin oleh Ayatullah Khomeini. Revolusi ini merupakan gerakan sosial melawan monarki yang berlangsung di bawah pemerintah Syah Mohammad Reza Pahlevi yang berkuasa sejak 1919. Setelah Syah Iran dan keluarganya meninggalkan Iran, Ayatullah Khomeini mengambil alih kekuasaan dan mengubah Iran menjadi Republik Islam Iran.
Tahun 1980 M
Dewan Dakwah Islam Kawasan Asia Tenggara dan Pasifik (Regional Islamic Da'wah Council of Southeast and Pasific) didirikan.
Tahun 1991 M
Uni Soviet bubar. Negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim di Asia Tengah merdeka
Tahun 1991-1992 M
Bosnia-Hercegovina merdeka dari Yugoslavia. Pada tanggal 7 April 1992, Amerika Serikat dan Masyarakat Eropa (Uni Eropa) mengakui kemerdekaan Bosnia-Hercegovina.
Tahun 2001 M
Amerika Serikat (USA), Inggris, dan beberapa negara sekutunya, melakukan serangan militer terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan. Taliban dituduh melindungi Usamah bin Ladin (Osama bin Laden), orang yang menurut pihak USA bertanggung jawab atas kehancuran gedung World Trade Center (WTC) di New York, USA dan sebagian gedung Pentagon di Washington. Penyerangan itu memicu kecaman dari berbagai negara di dunia.
Tahun 2003 M
Irak diserang Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara sekutunya; karena dicurigai memproduksi senjata pembunuh massal. Aksi serangan ini mendapatkan kecaman PBB dan berbagai negara di dunia. Rezim Saddam Husein berakhir pada 10 April 2003, bersamaan dengan dirobohkannya patung Saddam

http://al-quran.bahagia.us/_q.php?_q=sihab&dft=&dfa=&dfi=&dfq=&u2=&ui=1&nba=94

Rabu, 24 Agustus 2011

Sejarah Valentine

orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS:5:51)’
Untuk muda-mudi generasi penerus, tulisan ini akan memaparkan sedikit panjang lebar tentang CINTA, yang ternyata eksploitasi cinta tanpa tuntunan agama akan bermuara kepada pergaulan seks bebas dan merusak tatanan , bahkan eksploitasi cinta akan dapat menggiring pelakunya ke sikap pendewaan cinta yang akhirnya akan dapat menggiring seseorang kepada kesyirikan yang tidak disadarinya.

Kali ini akan kita kupas tentang Valentine yang secara kebetulan perkembangannya paralel dengan eksploitasi cinta, seks bebas dan materialisme. Tahun demi tahun hiruk-pikuk valentine makin bertambah instensitasnya, dahulu hanya muda-mudi kota-kota besar seperti Jakarta yang mengenal Valentine dan merayakannya, kini sudah mulai merambah ke muda-mudi desa-desa kecil yang ada di Indonesia ini, Valentine tidak saja dikenal oleh para remaja tetapi juga sudah dikenal dan dirayakan oleh anak-anak SD.
Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh para muda-mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal yang mudah karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah kaprah. Opini tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun dengan cara yang baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan menjadi nasehat yang akan mudah untuk diikuti dan ditaati.
Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang Valentine sedikit panjang lebar agar kita mendapatkan informasi yang komprehensif1 dan akurat sehingga kita dapat mensikapi hiruk-pikuk Valentine yang tahun-demi-tahun harus kita akui memang telah bertambah intensitasnya.
Sejarah Valentine
Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah dianggap menjadi martir ?Islam : Syuhada- oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-orang Kristen.
Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 – 270 M) mempunyai kebijakan yang melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan potensial dalam berperang.
Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka berdua secara diam-diam tetap menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang rajapun marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa hukuman mati.
Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan dahulu, dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara, kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan kepada gadis kenalannya, yang isinya :
‘ From Your Valentine ‘
Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu mengingat kedua santo tersebut dan merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 sebagai hari Velentine.
Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan memperingati dua orang suci Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.
Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari raya untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.
Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.
Valentine dan Barat
Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.
Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.
Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.
Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang semuanya itu mengarah ke peradaban Barat.
Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap beberapa masyarakat kota, ada seorang koresponden yang pernah berada di luar negeri memberikan pandangannya bahwa Valentine telah menjadi media Barat untuk memasarkan produknya, merebaknya Valentine di kalangan muda-mudi, menjadikan mereka ramah dan permisif terhadap produk-produk Barat, antara lain fashion, kafe, hotel, film, seks pranikah, dan lain sebagainya.
Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang bisa menjadikan seseorang merasa tidak ketinggalan zaman, gaul, fashionable dan segudang simbol peradaban Barat lainnya, salah satu faktor besarnya daya jual produk-produk Barat adalah terbangunnya opini tersebut dikalangan muda-mudi, contoh, orang ingin mengganti Hp-nya dengan HP baru hanya dengan satu alasan saja yaitu ?model baru lebih trendy atau fashionable yang lama telah ketinggalan jaman dan memalukan? , opini semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui acara-acara Valentine.
Survey Membuktikan
Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada diwilayah pinggiran kota via telepone ketika diajukan pertanyaan apakah Valentine itu ? didapatkan hasil rata-rata para koresponden dari kalangan remaja memberikan jawaban bahwa Valentine adalah hari kasih sayang walaupun sebagian besar dari mereka tidak mengetahui sejarah Valentine. Dan ketika mereka ditanya apakah ingin merayakan Valentine?, sebagian besar menjawab ya dan ingin merayakan bersama sang kekasih, sebagian yang lainnya menjawab tidak perlu dengan alasan kasih sayang itu bukan hanya satu hari itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang memberikan alasan karena Valentine adalah budaya Barat yang memiliki efek negatif dan merusak. Yang cukup mengejutkan ada seorang anak SD yang tahu tentang hari Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah kepada teman spesial.
Dan dari wawancara dengan korespeonden yang sudah berumah tangga dengan kisaran umur antara 30 tahun hingga 50 tahun memberikan hasil bahwa ketika mereka dalam usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu tentang Valentine walaupun pernah mendengar kata Valentine, sebagian kecil mengatakan ketika masih remaja mereka telah tahu tentang Valentine tetapi tidak pernah merayakannya. Dan ketika diberi pertanyaan lanjutan apakah akan memberikan izin kepada anaknya untuk merayakan Valentine, sebagian besar menjawab tidak masalah asal tidak kebablasan, dan sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan memberikan pengarahan dan sebagian yang lainnya lagi akan melarang karena mengetahui bahwa Valentine adalah budaya Barat dan bertentangan dengan agama Islam.
Dari wawancara tersebut dapat diperoleh gambaran tentang opini dan sikap masyarakat mengenai Valentine ?walaupun kurang akurat-:
Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal Valentine padahal para orang-tua mereka hampir 100% tidak mengenal Valentine pada masa remajanya berarti Valentine telah berkembang pesat dalam satu generasi.
Kedua, hanya sebagian kecil remaja yang menentang Valentine dan hampir 100% yang tidak mengetahui tentang sejarah Valentine.
Dan sekarang mari kita tinjau pandangan Islam tentang Valentine dan bagaimana semestinya umat Islam harus bersikap.
PANDANGAN ISLAM TENTANG VALENTINE
Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa Valentine merupakan :
1. Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
2. Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).
3. Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
4. Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.,
Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam, alasannya :
Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku agamaku. QS. 109:1-6
Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala.
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim
Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.
Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad
Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.
Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya, mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu valentine, atau karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di majalah-majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36
Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan/nilai negatif kepada temannya dengan perkataan ?sok tahu lu? ternyata mereka sendiri terhadap Valentine juga sok tahu. Wallahu

Islam di Argentina

20091019111149

Slowly, Argentina now more accepted Islam. The number of Muslims has reached three million people. Argentina name is always synonymous with football. A number of names soccer players of the world are born in this country. For example, Diego Armando Maradona, Gabriel Omar Batistuta, Mario Kempes, Lionel Messi, Carlos Tevez, Maxi Rodriguez, and Gabriel Heinze. Maradona is one of the world’s best players of the 20th century, along with Edson Arantes do Nascimento, the Brazilian, who fondly called Pele.
Maradona is a very popular name in that country rather than the name of the president of Argentina. He even equated with ‘the Saviour’ for Argentina, thanks to the ‘hand of god goal’ which he created in the 1986 World Cup semi-final goal against England. And, thanks to a goal that also, Argentina advanced to the 1986 World Cup final, eventually became the 1986 World Cup champions. Some people think Maradona’s Argentina as a ‘god’.
However, on the other hand, not many people know the unique predicate that also carried the state which has an area of 2.7804 million square meters. Amid the euphoria of the people who love football, there are Muslims who live in the midst of a majority of Christians.
Yes, Argentina is one of the populous Muslim countries very much. In fact, the biggest compared to other countries in Latin America. Then, how many Muslims in this country? The question was certainly not feasible for juxtaposed and compared with Middle Eastern or Asian country, which is the largest Muslim country in the world. Because, Latin America is a Christian missionary territory since the area was conquered Europe in the early 16th century. And, amid the cold war between the West and the Islamic ideology today, exactly the teachings of Islam can flourish and thrive there.
Although the Muslim population in a country that has the official name of the Argentine Nation was ranked fourth, nuance and religious proselytizing Muslims is so high there. This can be evidenced by the establishment of a number of mosques in Argentina. In Buenos Aires, the capital of Argentina, has established a large mosque in 1989.The mosque is now a center of worship and proselytizing of Muslims there. In some cities in Argentina, now also stand firm mosques and stately. Number has reached tens. Islamic syiar increasingly widespread in Argentina after an Islamic studies center, named The King Fahd Islamic Cultural Center, built in 1996. Islamic studies center building is located in a middle-class neighborhood in Palermo, Buenos Aires. The project which is cooperation between the government of Argentina and Saudi Arabia was built on an area of 34 thousand square meters. This study center equipped with building a mosque, library, two schools, parks, and ample parking.
In this place, usually Muslims gather and assess about science and Islamic culture. Especially during Ramadan, chanting culture and values of Islam is so rife echoed. Growing rapidly regarding the number of Muslims in Argentina, it’s hard to find figure. Some data sources mention different figures. According to the records of The CIA World’s Fact Book, in 2004, of a total population of Argentina, who reached 39,144,753 people, only two percent who embraced Islam, which is about 782,895 souls, the rest are Roman Catholic, Protestant, and Jewish. Meanwhile, Roman Catholic is the majority religion in a country known for dance tangonya it. However, according to one newspaper report in Argentina, Clerein, the new Argentine citizens to convert to Islam now increased to 900 thousand people. And, if the Muslim immigrants who were there added up as a whole, could reach more than three million people. Thus, estimates of Muslim population in Argentina increased from initially 700 thousand now become more than three million inhabitants.
Increasing Muslim populations in Argentina is recognized Centre for Islamic Studies in Argentina, Centro de Estudios Islamicos, institutions that focus on preaching and the study of Islamic culture in Argentina. The institute is mentioned in this century Islam growing rapidly in Argentina, the indication is the increasing number of adherents of Islam.
Much argentine society became Islam. Allegations that the United States intensively conducted and other Western countries to the Muslims, since the tragedy of 11 September 2001, as perpetrators of global terrorism, it could create suspicion of Muslims in Argentina. However, once after a two-way dialogue, tension and suspicion disappear by itself and many negative allegations posted on the Muslims, not so ignored Argentine society. While Muslims in Argentina, have shown spirit and nationalism. This is what makes passionate message of Islam is increasing there.
Like most Muslims in the world, Muslims in Argentina also made daily based on their respective professions. They worked from morning to evening. For the metropolis, they perform worship by not abandon their obligations as professionals. While those who live in rural areas, they live in harmony and coexistence. As dusk arrived, they gathered again at home. Generally, because the location of the mosque opposite the location of the house, they perform Maghreb prayer with the family in their homes.

Migrants the role of immigrants from the Middle East, like Syria and Lebanon, making the message of Islam in Argentina looks increasingly crowded. The fact that many migrants is introduce Islam to the population of Argentina. They migrated to the territory of Argentina in the early 20th century, and formed settlements in the midst of the native population. They live in harmony and peaceful without any sense of suspicion and hostility.
However, long before the arrival of Lebanese and Syrian immigrants, the Muslim community has been formed on Argentine soil. The arrival of the first Muslim immigrants has coincided with the arrival of Spanish explorers and Portuguese nationals in the territory of Argentina. The number of Muslim immigrants continues to grow after the Argentine became the colony of Spain.
Among the most famous Arab immigrant families Menem, who came from Syria and a Muslim? Former Argentine president, Carlos Menem, is one of the descendants of this family of Syrian immigrants. Although his ancestors were Muslim, he himself is a devout Roman Catholic. Because this is the religion factor, Carlos Menem allowed participating running for president of Argentina. In the prevailing constitutional rules, the president of Argentina must be a Roman Catholic. However, this rule is abolished in the 1994 constitutional reform.
It is estimated there are now approximately 3.5 million people of Arab descent Argentina. The Argentine Arab descent is not only converted to Islam, but also Christians and Jews. In fact, you could say most of the descendants of Arab immigrants are Christians and Jews, and perhaps just less than a quarter of the descendants of Arab immigrants who truly Muslim.
Active Learning Morals Messenger As a country with the largest Muslim populations in South America, Islam has developed quite rapidly in Argentina. Therefore, the Muslim community in this country feels the need to introduce Tango figure of the Prophet Muhammad, the bearer of the message of Islam, to the people of Argentina. According to the latest research results pollsters the United States, the Pew Research Center, said that Argentina has 800 thousand Muslims. However, several other institutions mentioned, the number of followers of Islam in Argentina to reach three million people.
Islamic Center of Buenos Aires in cooperation with the Organization of the Islamic World, held a level of education to introduce the figure of the Prophet Muhammad to the people of Argentina. As the report released by Saudi Press Agency (SPA) in February 2009 and then, levels of education is one way to recognize the figure of the Prophet Muhammad.
The implementation of this education, as quoted by SPA, aims to study the sides in a case example of the Messenger of Islam. Thus, the expected non-Muslim communities in Argentina have come to know in greater depth the human figure the Great, the Prophet Muhammad.
Saudi Arabia Embassy in Buenos Aires is responsible for administering the program. Implementation of Islamic education program was conducted in the year 2009. More than 50 people from the mubaligh Muslims, mosque imams, and the committee of Islamic organizations throughout Argentina, will follow the education program.

Arabic Glossary In addition to the rather large population, the existence of Islam in Argentina can also be seen from a number of names of places and cities in this country, who use these terms rooted and derived from the language of Muslims, namely Arabic.
Dr. Youssef Mroueh, of the Preparatory Committee for International Festivals to celebrate the millennium of the Muslims arrival to the Amricas, in his essay entitled Precolumbian Muslims in America say; in the area of Argentina are the name of the cities of Cordoba and Bahia.
Cordoba is a city in the Islamic caliphate that had ruled Spain in the region today. In Argentina, Cordoba was the name the capital of a province in Argentina is located about 700 kilometers northwest of Buenos Aires.
While in the history of Islamic civilization, Bahia is one of the palace relics of the glory of Islam in the city of Marrakech, Morocco. While in Argentina, there is a town called Bahia Blanca. The city is located in southwestern Argentine capital, Buenos Aires. (badrislam.blogspot.com)
http://photos.state.gov/libraries/leipzig/14360/pdf/Mosque_Catalog_English.pdf

Ramadhan Bawa Makna Istimewa bagi Muslim Amerika Berkulit Hitam


Jutaan warga Muslim di seluruh dunia berpuasa dengan tujuan memurnikan jiwa mereka. Tapi, bagi lebih dari setengah juta warga Muslim keturunan Afrika, yang banyak di antaranya adalah keturunan budak, Ramadan memiliki makna khusus sebagai sebuah penghubung antara pengalaman mereka sebagai warga Amerika keturunan Afrika dan tradisi kebebasan spiritual dalam Islam.

Lebih dari 500 warga Muslim Amerika keturunan Afrika beribadah di Masjid Muhammad di Washington, rumah tertua bagi komunitas Muslim Afrika-Amerika di AS. Talib Shareef, seorang pensiunan Angkatan Udara Amerika Serikat, adalah imam baru di Masjid Muhammad. Ia mengatakan bahwa pengalaman Muslim berkulit hitam di AS berbeda dari kebanyakan Muslim yang lain.

“Hampir semua warga Afrika-Amerika di Amerika berasal dari kaum gerejani,” kata Shareed. “Dengan demikian, sebagian besar anggota keluarga kami tidak paham tentang Islam. Kami harus menjelaskan tentang banyak hal. Kami harus banyak bercerita mengenai kehidupan kami dengan siapapun di sekitar kami, karena masih minoritas."

Jocelyn Cole, 24, tumbuh dalam tradisi agama Kristen dan Islam. Ibunya adalah penganut agama Kristen Adven Hari Ketujuh, sementara ayahnya berpindah ke agama Islam sebelum dia lahir.

“Kapanpun saya bersama ayah saya selama bulan Ramadan, saya selalu teringat waktu kecil saya pergi ke pasar untuk mencari kurma untuk berbuka puasa. Jadi, meskipun saya tidak mengerti atau tidak berpuasa penuh sepanjang hari, saya hanya ingat makan kurma bersama ayah saya saat matahari terbenam,” kenang Cole.

Sementara para jemaah wanita saling menyapa di dalam ruang mereka, para petugas dapur menyajikan makanan pembuka puasa berupa ayam dengan nasi dan kacang panggang.

Bagi Ibrahim Mumin, cicit dari seorang budak, Ramadan adalah kesempatan penting untuk berbagi keimanannya dengan non-muslim. Tapi, Mumin mengatakan bahwa setelah peristiwa 11 September. banyak warga Amerika takut dengan warga Muslim karena mereka tidak paham tentang Islam.
“Saya menghadiri sebuah resepsi dan mereka bertanya saya berasal dari mana karena banyak orang Amerika memiliki persepsi bahwa semua Muslim berasal dari negara lain,” kata Mumin. “ Dan saya dari Amerika Serikat. Saya keluarkan paspor saya, yang tulisan yang tertera di atasnya sama seperti paspor anda bertuliskan 'Amerika Serikat.'"

Menurut Iman Shareef, ada keterkaitan kuat antara sejarah Afrika-Amerika yang berjuang untuk kebebasan dan persamaan hak sejak berakhirnya perbudakan tahun 1860, dan tradisi Islam dalam mencari kebebasan spiritual. Ramadan, katanya, adalah sebuah kesempatan untuk Muslim berkulit hitam di Amerika untuk mengingatnya.

“Anda tahu, kami keluar dari perbudakan,” jelas Shareef. “Jadi, itu merupakan perjalanan untuk menyaksikan kebebasan bagi kemanusiaan. Dan menjadi seorang Muslim melalui pengalaman tersebut menegaskan tiga kata, kebebasan, keadilan dan persamaan hak. Itulah yang kami inginkan. Setiap manusia juga menginginkan hal itu."  (VOA News)

Ketentuan-ketentuan dalam Qurban


Istilah udlhiyyah adalah nama untuk hewan qurban yang disembelih pada hari raya qurban (10 Dzulhijjah) dan hari-hari tasyriq, dengan tujuan untuk taqarrub (mendekatkan diri pada Allah). Kata udlhiyyah juga terkadang digunakan untuk makna tadlhiyyah (berqurban atau melakukan qurban)

Udlhiyyah dengan menggunakan makna tadlhiyyah (melakukan ibadah qurban) hukumnya adalah sunah muakkad bagi setiap orang Islam, baligh, berakal dan mampu. Yang dimaksud mampu di sini adalah orang yang mampu melakukan ibadah qurban, dengan cara menyembelih hewan, bersamaan ia memiliki suatu kelebihan untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk dirinya dan orang yang wajib dinafkahinya, pada saat hari raya qurban dan pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Namun berqurban hukumnya dapat menjadi wajib apabila dinadzari. Misalnya jika seseorang berjanji akan berqurban jika ia berhasil mendapatkan prestasi tertentu.

Adapun hewan yang mencukupi dan sah digunakan berqurban adalah:
1. Domba (dlo’nu), apabila sudah berumur satu tahun sempurna dan memasuki tahun yang kedua.
2. Kambing kacang/ jenis kecil (ma’zu), apabila sudah berumur dua tahun sempurna dan memasuki tahun yang ketiga.
3. Sapi, apabila sudah berumur dua tahun sempurna dan memasuki tahun yang ketiga.

Untuk satu ekor unta dan sapi itu mencukupi untuk qurbannya tujuh orang, sedangkan kambing itu hanya mencukupi untuk qurbannya satu orang. Satu orang yang berqurban dengan satu ekor kambing itu hukumnya lebih utama dibanding orang yang berqurban dengan seekor unta atau sapi yang digunakan berqurban secara musyarakah (persekutuan) untuk tujuh orang.

Ada beberapa hal yang menyebabkan hewan tidak sah digunakan berqurban, yaitu:
1. Hewan yang buta salah satu matanya
2. Hewan yang pincang salah satu kakinya, walaupun pincangnya itu terjadi ketika akan disembelih, yaitu ketika dirubuhkan dan ia bergerak dengan sangat kuat.
3. Hewan yang sakit
Seperti sakit yang tampak jelas yang menyebabkan kurus dan dagingnya rusak.
4. Hewan yang sangat kurus hingga menyebabkan hilang akalnya.
5. Hewan yang terputus sebagian atau seluruh telinganya.
6. Hewan yang terputus sebagian atau seluruh ekornya.

Sedangkan hewan yang pecah atau patah tanduknya itu sah digunakan berqurban, begitu pula hewan yang tidak memiliki tanduk.

Hewan qurban itu diperbolehkan disembelih mulai kira-kira lewatnya waktu yang cukup untuk melakukan dua rakaat dan dua khutbah yang cepat terhitung dari terbitnya matahari pada saat hari idul adlha sampai terbenamnya matahari pada ahir hari tasyriq, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.

Sedangkan waktu penyembelihan yang utama adalah ketika matahari kira-kira tingginya sudah ada satu tombak dalam pandangan mata pada saat hari raya Idul Adha.

Ketentuan dalam Berqurban

Orang yang berqurban diharuskan melakukan niat berqurban ketika menyembelih atau menta’yin (menentukan hewannya) sebelum disembelih

Orang yang mewakilkan penyembelihan hewan qurban (muwakkil), maka sudah dianggap cukup niatnya, dan sudah tidak membutuhkan pada niatnya wakil (orang yang mewakili), bahkan apabila wakil itu tidak mengetahui bahwa muwakkil adalah orang yang berqurban itu juga dianggap cukup (sah).

Diperbolehkan bagi orang yang berqurban untuk menyerahkan niatnya pada orang Islam yang telah terkategori tamyiz, baik ia statusnya sebagai wakil atau bukan.
1. Bagi orang laki-laki hewan qurban sunnah disembelih sendiri, karena itba’ (mengikuti pada Nabi)
2. Bagi orang perempuan sunnah untuk diwakilkan, dan sunah baginya menyaksikan penyembelihan yang dilakukan oleh wakilnya

Bila qurbannya sunnah, bukan qurban yang nadzar, maka diperbolehkan baginya;
1. Sunah baginya memakan daging qurban , satu, dua atau tiga suap, karena untuk tabarruk (mencari berkah) dengan udlhiyyahnya.
2. Diperbolehkan baginya memberi makan (ith’am) pada orang kaya yang Islam
3. Wajib baginya menshadaqahkan daging qurban. Yang paling afdhal adalah menshadaqahkan seluruh daging qurban, kecuali yang ia makan untuk kesunahan.
4. Apabila orang yang berqurban mengumpulkan antara memakan, shadaqah dan menghadiahkan pada orang lain, maka disunahkan baginya agar tidak memakan di atas sepertiga, dan tidak shadaqah di bawah sepertiganya.
5. Menshadaqahkan kulit hewan qurban, atau membuatnya menjadi perabot dan dimanfaatkan untuk orang banyak, tidak diperbolehkan baginya untuk menjualnya atau menyewakannya.

Melakukan Qurban untuk Orang Lain

Tidak diperbolehkan bagi seseorang melakukan qurban untuk orang lain, tanpa mendapatkan izinnya, walaupun orangnya sudah mati.

Hal ini akan menjadi boleh dan sah apabila mendapatkan izinnya, seperti permasalahan mayit yang telah berwasiat agar dilakukan qurban untuk dirinya, namun ada beberapa pengecualian yang tanpa memandang izinnya orang yang diqurbani, yaitu;
1. Qurban dari wali (orang yang mengurus harta seseorang) untuk orang yang tercegah tasharrufnya (hak untuk mengelola harta), seperti untuk orang gila yang ada dalam perwaliannya.
2. Qurban dari imam (pemimpin muslimm) untuk orang-orang Islam yang diambilkan dari Baitul Mal (kas Negara).

Ketentuan dalam Menyembelih Hewan Qurban

Proses penyembelihan hewan qurban didahului dengan:
1. Membaca basmalah
2. Membaca Shalawat pada Nabi
3. Menghadap ke arah kiblat (bagi hewan yang disembelih dan orang yang menyembelih)
4. Membaca takbir 3 kali bersama-sama
5. Berdoa agar qurbannya diterima oleh Allah, orang yang menyembelih mengucapkan;

Rukun penyembelihan itu ada 4, yaitu;
1. Dzabhu (pekerjaan menyembelih)
2. Dzabih (orang yang menyembelih)
3. Hewan yang disembelih
4. Alat menyembelih

Syarat dalam pekerjaan menyembelih adalah memotong hulqum (jalan nafas) dan mari’ (jalan makanan). Hal ini apabila hewannya maqdur (mampu disembelih dan dikendalikan)

Kesunnahannya:
a. Memotong wadajain (dua otot yang ada disamping kanan dan kiri)
b. Menggunakan alat penyembelih yang tajam
c. Membaca bismillah
d. Membaca shalawat dan salam pada Nabi Muhammad. Karena menyembelih itu adalah tempat disyari’atkan untuk ingat pada Allah, maka juga disyari’atkan ingat pada Nabi

Syarat orang yang menyembelih:
a. Orang Islam / orang yang halal dinikahi orang Islam
b. Bila hewannya ghoiru maqdur, maka disyaratkan orang yang menyembelih adalah orang yang bisa melihat. Dimakruhkan sembelihannya orang yang buta, anak yang belum tamyiz dan orang yang mabuk.

Syarat hewan yang disembelih:
a. Hewannya termasuk hewan yang halal dimakan
b. Masih memiliki hayatun mustaqirrah (kehidupan yang masih tetap), bukan gerakan di ambang kematian kematian.

Syarat alat penyembelih:
Yaitu berupa sesuatu yang tajam yang bisa melukai, selain tulang belulang.

Sumber: http://nukabmalang.or.id/1/content/view/307/34/

Pemimpin yang Sadar Diri

Ketika dibaiat menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz menangis tersedu-sedu. Beberapa penyair mendatanginya dengan maksud menghiburnya, tapi ia menolak. Melihat ayahnya menangis hampir seharian, anaknya juga berusaha mencari tahu penyebabnya, tapi tidak berhasil. Istrinya, Fatimah, lantas menemuinya dan bertanya, “Wahai suamiku, mengapa engkau menangis seperti ini?” Umar pun menjawab, “Sungguh aku telah diangkat untuk memimpin urusan umat Muhammad SAW.
Aku lalu termenung memikirkan nasib para fakir miskin yang sedang kelaparan, orang-orang sakit yang tidak bisa berobat, orangorang yang tidak bisa membeli pakaian, orang-orang yang selama ini dizalimi dan tidak ada yang membela, orang-orang yang memiliki keluarga besar tapi hanya mempunyai sedikit harta, orangorang tua yang tidak berdaya, orang-orang yang ditawan atau dipenjara, serta orang-orang yang bernasib menderita di pelosok negeri ini. Aku sadar dan tahu bahwa Allah pasti akan meminta pertanggungjawabanku amanah ini. Namun, aku khawatir tidak sanggup memberikan bukti bahwa aku telah melaksanakan amanah ini dengan baik sehingga aku menangis.”
Seraya menyeka air matanya, ia mengutip ayat, “Sesungguhnya aku takut kepada siksa hari yang besar (kiamat) jika mendurhakai Tuhanku.”(QS Yunus [10]: 15).
Adakah pemimpin saat ini yang memiliki kesadaran eskatologis (pertanggungjawaban di hari akhir) seperti Umar? Faktanya, para pemimpin cenderung berpesta pora ketika memperoleh kemenangan dalam pemilu (pilpres dan pilkada), padahal amanah yang diberikan kepadanya itu sungguh berat dan harus dipertanggungjawabkan kepada publik dan di hadapan pengadilan Allah SWT kelak.
Menyadari betapa rakyatnya masih banyak yang miskin, menderita, dan sengsara, Umar memutuskan tidak tinggal di istana, tapi hanya menempati rumah sederhana tanpa pengawal pribadi dan satpam.
Beliau juga menolak menggunakan fasilitas negara, termasuk berbagai perhiasan yang diwariskan Khalifah Malik bin Marwan untuk istrinya.
Ketika syahwat politik untuk berkuasa membara, seseorang biasanya menjual diri dengan janjijanji politik yang muluk-muluk. Tapi ketika berkuasa, ia cenderung lupa dan tidak sadar diri. Janji tinggal janji. Keadilan tidak ditegakkan. Kekuasaan dijalankan menurut hawa nafsunya. Rakyat dilupakan, bahkan disengsarakan.
Begitulah potret penguasa yang lupa diri sekaligus lupa Allah SWT. “Janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS al-Hasyr [59]: 19).
Karena itu, penguasa harus sadar diri bahwa kekuasaan itu bukan kesempatan untuk meraih kenikmatan, tapi kesempatan untuk mengemban amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan publik dan Allah SWT.
Figur seperti Umar bin Abdul Aziz itulah pemimpin teladan yang sadar diri, tidak lupa rakyat, sekaligus tidak lupa kepada Allah SWT. Sungguh karakter pemimpin seperti itu di negeri ini masih sangat langka, meski kita sudah lama mendambakannya.

Menjaga Amanah

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.” (QS al-Anfal [8]: 27).
Ayat ini menegaskan syariat luhur bernama amanah. Berasal dari kata amuna, ya’munu, amanatan, amanah berarti jujur dan dapat dipercaya. Berkembang menjadi kata aminah yang berarti aman tenteram. Lalu muncul derivasi lain, ‘aamanah’, artinya ‘saling percaya’.
Dari gramatikal amanah ini lahir pemahaman bahwa kejujuran akan memberi rasa aman bagi semua pihak sehingga lahir rasa saling percaya. Saat seseorang memelihara amanah sama halnya dengan menjaga harga dirinya, sekaligus sebagai satu rumpun kata dan makna dengan ‘iman’. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada iman bagi yang tidak amanah (tidak jujur dan tak bisa dipercaya), dan tidak ada dien bagi yang tidak menepati janji.” (HR Baihaqi).
Di antara indikator seseorang yang sukses dalam hidup adalah ketika dia mampu menjaga harkat dan martabat dirinya. Dan itu artinya ia cerdas mengelola amanah. Ia jujur dengan kata hatinya. Apa yang ada di hati ia ucapkan. Dan apa yang diucapkan, sudah ia pikirkan dan istiqamah untuk diamalkan. “Jika engkau miliki empat hal, engkau tidak akan rugi dalam urusan dunia: menjaga amanah, jujur dalam berkata, berakhlak baik, dan menjaga harga diri dalam (usaha, bekerja) mencari makan.” (HR Ahmad).
Terkait dengan kebutuhan dunia yang serbamateri, agama kita tidak mengenal konsep “sense of material belonging”, rasa memiliki dunia atau materi. Islam mendidik umatnya untuk memiliki “sense to be entrusted”. rasa diamanahi. Semua materi yang ada pada dirinya bukan sama sekali miliknya, tapi titipan dan amanah dari Allah untuk dijaga. Karena, siapa pun yang mencoba mengakui milik-Nya akan berakhir mengenaskan. Cukuplah Firaun dan Qarun menjadi pelajaran buat kita.
Menjaga amanah memang berat, bahkan mahaberat. Makhluk langit, bumi, dan gunung pernah ditawari untuk mengemban amanah-Nya, tapi semua menolaknya. Semua makhluk Allah yang notabene jauh lebih besar dari makhluk manusia ini merasa berat dan sangat khawatir kalau nanti tidak akan kuat mengembannya. (QS al-Ahzab [33]: 72). Hanya manusia, yang sok merasa sanggup dan kuat mengemban amanah-Nya. Meski tidak sedikit yang lulus dan sanggup mengemban amanah-Nya seperti para nabi dan rasul dan orang-orang saleh yang telah dipilih oleh Allah.
Lalu, bagaimana kita bisa menjaga amanah? Laa mulkiyyah, we have but nothing. Sepertinya kita punya, tapi sebenarnya tidak punya apa apa. Tugas hidup ini mengakui semua mililk-Nya, lalu menggunakannya di jalan Allah dengan rasa syukur dan rendah hati (QS Ibrahim [14]: 7).
Sesungguhnya kita mengetahui bahwa segala bentuk penyelewengan yang dilakukan akhir-akhir ini, disebabkan rendahnya komitmen untuk menjaga amanah. Padahal, menjaga amanah itu bagian penting di dalam kehidupan ini. Andai kata negara ini dikelola dengan amanah, maka kesejahteraan masyarakatnya tentu sudah jauh lebih baik dari sekarang ini.

Keteladanan Umar Bin Abdul Azis

Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang paling disenangi rakyatnya. Banyak ahli sejarah menjulukinya dengan Khulafaur Rasyidin kelima. Saat menjadi khalifah, Umar pernah mengambil paksa harta yang dimanfaatkan keluarga khalifah karena melakukan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) dan menyerahkannya ke baitulmal.
Umar juga membuat kebijakan menghapus pegawai pribadi bagi khalifah. Umar menekankan terjalinnya kedekatan hubungan antara pejabat dan rakyat. Umar juga berhasil menciptakan kemakmuran. Hal itu tergambar dari sulitnya mencari penerima zakat sehingga harta negara yang berasal dari zakat sampai menggunung. Menariknya, meskipun rakyat hidup makmur, Umar tetap hidup sederhana. Ia pernah membuat petugas protokoler terkejut. Pasalnya, Umar menolak kendaraan dinas karena lebih memilih binatang tunggangan miliknya sendiri.
Saat Umar sakit, Maslamah bin Abdul Malik datang menjenguknya. Maslamah melihat pakaian Umar sangat kotor. Ia bertanya kepada Fatimah, istri Umar, “Tidakkah engkau mencuci bajunya?” Fatimah menjawab, “Demi Allah, dia tidak memiliki pakaian lain, kecuali yang dipakainya.”
Suatu ketika, Umar memanggil istrinya yang memiliki banyak perhiasan pemberian ayahnya. “Wahai istriku, pilihlah olehmu, kamu kembalikan perhiasan-perhiasan ini ke baitulmal atau kamu izinkan saya meninggalkan kamu untuk selamanya. Aku tidak suka bila aku, kamu, dan perhiasan ini berada dalam satu rumah.” Fatimah menjawab, “Saya memilih kamu daripada perhiasan-perhiasan ini.”
Umar juga dikenal bersih dan jujur. Diriwayatkan Amr bin Muhajir, suatu hari salah seorang anggota keluarganya memberi apel. Umar lantas berkata, “Alangkah harum aromanya. Wahai pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya kepadanya bahwa hadiah yang dikirim telah sampai.” Amr bertanya, “Mengapa pemberian hadiah dari orang yang masih ada hubungan kekerabatan ditolak? Padahal, Rasulullah SAW juga menerima hadiah.” Umar menjawab, “Sesungguhnya, hadiah yang diberikan kepada Rasulullah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah suap.”
Dalam situasi Indonesia seperti saat ini, keteladanan Umar patut dicontoh. Pertama, hidup sejahtera adalah hak setiap warga negara. Islam menganut prinsip keadilan, tidak ada orang miskin di tengah orang kaya. Kedua, seorang pemimpin harus menjaga amanah rakyat. Karena itu, penyalahgunaan kekuasaan harus dihindari demi terciptanya bangsa yang makmur, sejahtera, dan damai.
Ketiga, kedekatan hubungan antara pemimpin dan rakyat perlu dibangun agar aspirasi rakyat bisa diterima langsung oleh pemimpin. Keempat, di tengah ekonomi yang sedang terpuruk, pejabat negara perlu menjaga perasaan rakyat. Sebagai khalifah, Umar memilih hidup sederhana dengan kendaraan dan pakaian yang sederhana.
Kelima, di tengah maraknya kasus korupsi, Umar memberi teladan bahwa seorang pemimpin harus bersih dan selalu memegang prinsip kejujuran. Keenam, kekayaan seseorang tidak bisa dijadikan dasar dalam menentukan strata sosial. Strata sosial seseorang adalah sejauh mana orang tersebut memiliki kesalehan sosial.

Sumber: republoka.co.id

10 Keutamaan Puasa Ramadhan

Oleh: Ali Akbar bin Agil

ADALAH Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki adalah salah seorang ulama kenamaan dari Timur Tengah, khususnya di Arab Saudi. Karisma besarnya tidak hanya berhenti di sana tapi sudah masuk ke Asia, lebih-lebih di tanah air. Murid-muridnya bertebaran di perbagai penjuru nusantara, meramaikan lalu-lintas dakwah dengan ilmu-ilmu yang berkualitas. Di Malang sederet ulama terkemuka lahir dari tangan dinginnya, di antaranya Ustadz Shaleh Al Aydarus, Ustadz Muhammad bin Idrus Al Haddad, Ustadz Husain Abdullah Abdun, dan masih banyak lagi.

Di musim haji, biasanya kediaman Abuya, begitu beliau dipanggil ramai dikunjungi oleh para jamaah haji guna bertamu. Tak jarang beliau memberi uang dan kitab-kitab sebagai oleh-oleh untuk mereka. Kedekatannya dengan ulama tanah air merupakan warisan ayahnya, Sayyid Alwi bin Abbas Al Maliki yang pada masa hidupnya aktif mengajar para santri dari Indonesia. KH. Hasyim Asyari salah satunya.
Tidak berlebihan kiranya bila beliau dinobatkan sebagai guru besar di bidang hadits oleh Universiats Ummul Qura di usia 26 tahun, setelah sebelumnya menggondol gelar doktor (PhD) di Universitas Al-Azhar.

Kedalaman ilmunya memang sudah tidak terbantahkan. Ilmu Hadits dan Sirah (sejarah) adalah dua ilmu yang sangat dikuasai olehnya. Dari tangannya lahir sejumlah karya brilian yang banyak diajarkan, dikutip oleh para dai, khatib, dan diteliti oleh para ahli, mulai santri hingga mahasiswa. Karya-karya Abuya yang ditinggalkan sebagai warisan intelektual untuk umat sangat banyak, antara lain Mafâhîm Yajibu an Tushahhah, Abwâbul Faraj, Al Manhalul Latîf, Khasâisul Ummatil Muhammadiyah, Al Qawâid Al Asasiyyah fi Ulûmil Qur`ân, Wahuwa fil Ufuqil A`lâ, Târîkhul Hawâdits an Nabawiyyah, Syarhu Mandzûmatil Waraqât, Qul Hâdzihi Sabilî.

Abuya mendapat perhatian yang besar dari umat Islam karena kejeliannya menangkap beberapa keutamaan-keutamaan umat Nabi Muhamad dibanding umat-umat terdahulu. Usahanya menguak kemuliaan orang-orang yang berpuasa dari umat Muhammad terlihat nyata dalam pembahasan pada salah satu kitabnya yang terkenal, Khasâisul Ummatil Muhammadiyah. Beliau mencoba membuat ringkasan rapi tentang puasa bertitik tolak dari al-Qur’an dan As Sunnah.

Abuya menorehkan sepuluh keutamaan orang-orang yang berpuasa yang ada pada umat ini.

Pertama, Allah memberikan keistimewaan kepada umat yang berpuasa dengan menyediakan satu pintu khusus di surga yang dinamai Al Rayyan. Pintu surga Al Rayyan ini hanya disediakan bagi umat yang berpuasa. Kata Nabi dalam satu haditsnya, “Pintu Rayyan hanya diperuntukkan bagi orang-orang berpuasa, bukan untuk lainnya. Bila pintu tersebut sudah dimasuki oleh seluruh rombongan ahli puasa Ramadhan, maka tak ada lagi yang boleh masuk ke dalamnya.” (HR. Ahmad dan Bukhari-Muslim)

Kedua, Allah telah mengfungsikan puasa umat Nabi Muhammad saw sebagai benteng yang kokoh dari siksa api neraka, sekaligus tirai penghalang dari godaan hawa nafsu. Dalam hal ini Rasul bersabda, “Puasa (Ramadhan) merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari siksa api neraka.” (HR. Ahmad dan Al Baihaqi).

Rasul menambahkan pula bahwa puasa yang berfungsi sebagai perisai itu layaknya perisai dalam kancah peperangan selama tidak dinodai oleh kedustaan dan pergunjingan. (HR. Ahmad, An Nasa`i, dan Ibnu Majah).

Ketiga, Allah memberikan keistimewaan kepada ahli puasa dengan menjadikan bau mulutnya ada nilainya. Sehingga Rasul bertutur demikian, “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih semerbak di sisi Allah dari bau minyak misik.”

Keempat, Allah memberikan dua kebahagiaan bagi ahli puasa, yaitu bahagia saat berbuka dan pada saat bertemu dengan Allah kelak. Orang yang berpuasa dalam santapan bukanya meluapkan rasa syukurnya di mana bersyukur termasuk salah satu ibadah dan dzikir.

Syukur yang terungkap dalam kebahagiaan karena telah diberi kemampuan oleh Allah untuk menyempurnakan puasa di hari tersebut sekaligus berbahagia atas janji pahala yang besar dari-Nya. “Orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan. Yaitu berbahagia kala berbuka dan kala bertemu Allah.” (kata Rasul dalam hadits riwayat imam Muslim).

Kelima, puasa telah dijadikan oleh Allah sebagai medan untuk menempa kesehatan dan kesembuhan dari beragam penyakit. “Berpuasalah kalian, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Ibnu Sunni dan Abu Nu`aim).

Abuya menegaskan bahwa rahasia kesehatan di balik ibadah puasa adalah bahwa puasa menempa tubuh kita untuk melumatkan racun-racun yang mengendap dalam tubuh dan mengosongkan materi-materi kotor lainnya dari dalam tubuh.

Menurut kerangka berpikir Abuya, puasa ialah fasilitas kesehatan bagi seorang hamba guna meningkatkan kadar ketakwaan yang merupakan tujuan utama puasa itu sendiri. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Qs. Al Baqarah: 183).

Keenam, keutamaan berikutnya yang Allah berikan kepada ahli puasa adalah dengan menjauhkan wajahnya dari siksa api neraka. Matanya tak akan sampai melihat pawai arak-arakan neraka dalam bentuk apapun. Rasul yang mulia berkata demikian, “Barangsiapa berpuasa satu hari demi di jalan Allah, dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak (jarak) tujuh puluh musim.” (HR. Ahmad, Bukhari-Muslim, dan Nasa`i).

Ketujuh, dalam al-Qur’an Allah berfirman, “Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS. At Taubah: 112).

Sebagian ulama ahli tafsir menerangkan bahwa orang –orang yang melawat (As Saihuun) pada ayat tersebut adalah orang yang berpuasa sebab mereka melakukan lawatan (kunjungan) ke Allah. Makna lawatan, tegas Abuya, di sini adalah bahwa puasa merupakan penyebab mereka (orang yang berpuasa) bisa sampai kepada Allah. Lawatan ke Allah ditandai dengan meninggalkan seluruh kebiasaan yang selama ini dilakoni (makan, minum, mendatangi istri di siang hari) serta menahan diri dari rasa lapar dan dahaga.
Sembari mengutip al-Qur’an pula, Abuya mencoba menganalisa surah Az Zumar ayat 10: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Orang-orang yang bersabarlah maksudnya adalah orang yang berpuasa sebab puasa adalah nama lain dari sabar. Di saat berpuasalah, orang-orang yang bersabar (dalam beribadah puasa) memperoleh ganjaran dan pahala yang tak terhitung banyaknya dari Dzat Yang Maha Pemberi, Allah swt.

Kedelapan, di saat puasa inilah Allah memberi keistemewaan dengan menjadikan segala aktivitas orang yang berpuasa sebagai ibadah dan ketaatan kepada-Nya. Karenanya, orang yang berpuasa dan ia meninggalkan ucapan yang tidak berguna (diam) adalah ibadah serta tidurnya dengan tujuan agar kuat dalam melaksanakan ketaatan di jalan-Nya juga ibadah. Dalam satu hadits riwayat Ibnu Mundih dinyatakan, “Diamnya orang yang berpuasa adalah tasbih, tidurnya merupakan ibadah, dan doanya akan dikabulkan, serta perbuatannya akan dilipatgandakan (pahalanya).”

Tentu, tidak dimaksudkan bahwa puasa itu dipenuhi dengan tidur. Bahkan harus sebaliknya, jauh lebih keras.Hanya saja, nilai tidur orang berpuasa di hadapan Allah berbeda dengan tidurnya orang yang tidak berpuasa.

Kesembilan, di antara cara yang Allah memuliakan orang yang berpuasa, bahwa Allah menjadikan orang yang memberi makan berbuka puasa pahalanya sama persis dengan orang yang berpuasa itu sendiri meski dengan sepotong roti atau seteguk air. Dalam satu riwayat Nabi bertutur, “seseorang yang memberi makan orang yang puasa dari hasil yang halal, akan dimintakan ampunan oleh malaikat pada malam-malam Ramadhan…meski hanya seteguk air.” (Hr. Abu Ya`la).

Kesepuluh, orang yang berbuka puasa dengan berjamaah demi melihat keagungan puasa, maka para malaikat akan bershalawat (memintakan ampunan) baginya. Mudah-mudahan kita termasuk bagian dari sepuluh keutamaan tersebut.*

Penulis adalah pengajar di Pesantren Darut Tauhid, Malang